Menggunakan internet jadi hal menyenangkan bagi kebanyakan anak usia 6 sampai 8 tahun. Tapi anak bisa “bertemu” orang berbahaya dan konten yang tidak tepat saat berada di dunia maya. Dengan langkah keamanan berinternet untuk anak, Anda bisa bantu mengidentifikasi bahaya dan mengurangi risikonya.
Kenapa keamanan berinternet penting?
Anak usia sekolah menyukai aktivitas online untuk mencari video atau bermain game. Mereka juga mungkin menggunakan internet untuk mengerjakan tugas sekolah. Mereka bisa lakukan ini menggunakan komputer, handphone, tablet, atau perangkat lainnya.
Karena anak usia sekolah mulai mandiri menggunakan internet dan mungkin lepas dari pengawasan orangtua, ada risiko keamanan bagi mereka. Ada kemungkinan anak menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan orang lain, misalnya di media sosial.
Ketika Anda mengambil langkah pencegahan, Anda melindungi anak dari konten atau aktivitas yang berisiko dan tidak tepat. Dan anak bisa menikmati pengalaman berinternet untuk belajar dan bereksplorasi.
Risiko keamanan berinternet untuk anak usia sekolah
Ada 3 jenis utama risiko internet untuk anak:
Risiko konten
Untuk anak usia sekolah risiko ini mencakup hal yang mungkin membuat mereka kesal, jijik, atau tidak nyaman bila tanpa sengaja menemukannya. Ini bisa berupa pornografi, gambar kejahatan terhadap binatang, dan kekerasaan.
Risiko informasi pribadi
Ada risiko anak kontak dengan orang lain yang mereka tidak kenal atau dengan orang dewasa yang berpura-pura jadi anak di internet. Misalnya, anak dibujuk bertemu seseorang yang ia tidak kenal, memberikan informasi personal dengan orang tak dikenal, atau memberi detail kontak setelah klik pada pesan yang muncul.
Risiko tindakan
Ada risiko anak menyakiti orang lain atau menjadi korban dari perilaku semacam ini. Misalnya, anak bisa menghancurkan game yang telah dibuat teman atau saudara kandungnya. Risko lain adalah tanpa sengaja masuk ke aplikasi pembelian.
Melindungi anak dari risiko keamanan berinternet
Anda bisa gunakan strategi berbeda untuk membantu anak usia sekolah tetap aman ketika menggunakan internet. Berikut ini beberapa caranya:
- Buat perencanaan. Paling baik membuatnya dengan bicara pada anak. Rencana Anda bisa mencakup hal seperti area bebas gadget di rumah, aturan keamanan berinternet seperti tidak memberi informasi personal, dan program atau aplikasi yang tak masalah digunakan anak.
- Gunakan mesin pencarian ramah anak seperti Kiddle atau penyedia konten untuk anak seperti YouTube Kids.
- Periksa apakah games, website, dan program TV sesuai untuk anak. Anda bisa lakukan ini dengan melihat review-nya.
- Gunakan internet bersama anak atau pastikan Anda berada di dekat anak dan waspada terhadap apa yang anak lakukan ketika ia online. Dengan begitu Anda bisa bertindak cepat bila anak marah oleh sesuatu yang ia lihat.
- Periksa pengaturan privasi dan layanan lokasi, gunakan parental control, gunakan pengaturan keamanan pada browser, aplikasi, mesin pencari dan YouTube, dan cari tahu bagaimana membuat keluhan tentang konten online yang ofensif.
- Non aktifkan aplikasi pembelian dan pilihan pembayaran dengan satu kali klik pada perangkat Anda.
- Pastikan anak yang lebih besar mengikuti aturan keamanan internet Anda, seperti hanya menonton program yang sesuai usia ketika online bersama adiknya.
Rasa percaya antara Anda dan anak membantu membuat anak aman selama online. Percakapan terbuka antara Anda dan anak tentang penggunaan internet bisa membantu anak merasa Anda mempercayainya. Dan bila anak merasa dipercaya, ia lebih mungkin bicara pada Anda tentang apa yang ia lakukan saat online dan memberitahu Anda konten dan kontak online yang membuatnya cemas.
Mengajarkan perilaku aman dan bertanggung jawab saat online
Anda bisa bantu anak belajar bagaimana menggunakan internet dengan aman, bertanggung jawab, dan sekaligus menikmatinya. Bila Anda mengajarkan anak bagaimana mengatasi risiko keamanan berinternet, ia akan membangun ketahanan digital (digital resilience). Ini adalah kemampuan untuk mengatasi dan merespon dengan positif tiap risiko yang ia hadapi saat online.
Anda bisa lakukan ini dengan:
– Online bersama anak
– Bicara pada anak tentang konten dan perilaku selama online
– Menjadi contoh yang baik
– Mengajarkan anak untuk hati-hati dalam memberikan informasi personal
– Mengajarkan anak untuk menghindari pembelian online.
Online bersama anak
Online bersama anak memberi Anda kesempatan untuk melihat aplikasi atau games yang anak mainkan atau video yang ia tonton.
Anda bisa berbagi pengalaman sekaligus memeriksa apakah konten sesuai untuk anak. Satu cara untuk lakukan ini adalah mengajukan pertanyaan yang menunjukkan minat Anda pada apa yang anak lakukan, misalnya, “Kayanya game nya seru, kamu bisa ajarkan Bunda juga?”
Anda bisa juga tunjukkan situs yang seru, menarik, dan edukatif ke anak. Anda bisa bantu anak temukan informasi yang ia butuhkan untuk PR dengan menggunakan kata yang tepat dalam pencarian. Misalnya, bila ia mencari informasi tentang bagaimana orang hidup di masa lalu, ia bisa gunakan frase seperti “Hidup di Indonesia di tahun 1900-an.”
Bila Anda menemukan iklan pop-up ketika online bersama anak, ini jadi kesempatan untuk bicara ke anak untuk tidak mengkliknya. Anda bisa jelaskan kalau iklan pop-up bisa membuat situs memunculkan gambar yang mengganggu atau anak diminta informasi personal.
Bicara tentang konten online
Ada baiknya jelaskan ke anak kalau internet punya semua jenis konten dan beberapa tidak cocok untuk anak. Misalnya, Anda bisa beritahu anak beberapa situs seperti YouTube punya konten untuk dewasa dan konten untuk anak.
Anda bisa jelaskan ada parental control, pengaturan keamanan saat browsing, dan filter internet untuk membantu melindungi anak dari konten yang tidak tepat. Tapi ini tidak menjamin, anak masih bisa menemukan konten yang tidak tepat.
Jadi juga ide bagus untuk mendorong anak bicara pada Anda bila ia melihat sesuatu yang membuatnya cemas, misalnya, Anda bisa katakan, “Kadang orang memasukkan hal mengerikan di internet. Ada yang direkayasa dan ada yang nyata. Kalau kamu melihat yang membuatmu kesal atau tidak nyaman, segera beritahu Ayah ya.”
Anda bisa sebutkan apa saja yang harus dihindari untuk membantu anak mengidentifikasi konten yang tidak tepat. Misalnya, “Kalau kamu melihat situs dengan gambar menakutkan, orang marah-marah dan berkata-kata kotor, beritahu Bunda ya. Itu bukan situs yang bagus untuk dilihat.”
Menjadi contoh yang baik untuk anak
Anak belajar dari Anda. Ini berarti Anda bisa menjadi contoh penggunaan internet yang aman dan sehat dengan menggunakan internet mengikut cara yang Anda ingin anak ikuti. Misalnya, dengan tidak menggunakan internet di kamar tidur atau kamar mandi, dan menggunakan teknologi untuk tujuan positif seperti mengirim pesan dukungan ke teman.
Rahasia Mendidik Anak Sholeh dan Berkarakter Islami. Panduan lengkap tentang langkah-langkah mendidik anak agar menjadi anak yang sholeh dan berkarakter Islami.