Fenomena Ghost Kitchen di Indonesia

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
fenomena ghost kitchen

Bisnis Ghost Kitchen | Bisnis kuliner adalah salah satu dari tiga bisnis yang tak akan pernah mati di dunia ini.

Bagaimana tidak?

Semua orang butuh makan, tapi tidak semua bisa membuat makanan. Bisa enak apalagi.

Dalam kondisi krisis akibat pandemi seperti sekarang ini, sulitnya memperoleh makanan siap saji di beberapa daerah dan dan masyarakat kesulitan untuk memperolehnya dengan mudah tidak seperti sebelum-sebelumnya.

Kebijakan PSBB tidak secara langsung membuat beberapa warung dan restoran sepi pengunjung.

Restoran dan warung yang terdampak dan tak mampu bertahan terpaksa tutup karena ada biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya.

Beberapa kedai kopi di tempat penulis juga ada yang tutup, dan bahan baku terpaksa dijual oleh ownernya ke kedai yang tidak terdampak atau terpaksa disedekahkan kalau tidak laku.

Masyarakat yang terdampak dan tidak siap akan keadaan ini tentunya akan mengalami kesulitan.

Tapi dari fenomena ini mulai terlihat bermunculan maraknya service kuliner yang take-away.

Dan ternyata kebanyakan tidak dari warung makan atau pun restoran, tapi dari dapur rumahan.

Kok bisa?

Gak punya warung atau restoran kok bisa dapet orderan makanan?

Nah ini yang mungkin tidak terpikirkan oleh banyak orang.

Kebanyakan dari kita mungkin berpikir untuk berbisnis kuliner harus punya warung makan atau restoran.

Tapi tidak untuk orang yang mampu berpikir mencari celah dalam kesempitan untuk bertahan hidup atau untuk mereka yang berusaha agar bisnis kulinernya tetap berjalan.

Fenomena ini ramai disebut bisnis “Ghost Kitchen” atau Ghost Resto atau ada yang menyebut Cloud Kitchen

Kenapa disebut demikian?

Mungkin karena pemilik bisnis hanya bermodalkan dapur saja sebagai tempat berbisnis dengan tanpa ada display di depan rumahnya yang membuatnya nampak seperti bisnis kuliner.

Lalu bagaimana bisa dapet orderan kalau seperti itu caranya?

Tentu pasti ada camput tangan dari penerapan ilmu digital marketing.

ghost kitchen

Ya ilmu marketing yang tidak akan nampak tanpa bantuan perangkat digital seperti Smartphone dan Komputer.

Hal semacam ini tidak hanya bisa dilakukan di dapur rumah. Tapi bisa ditiru dan diterapkan juga oleh pemilik warung atau restoran yang ingin bertahan dan menuruti trend saat krisis seperti ini.

Walau nampaknya mudah, tapi ternyata tak semudah itu juga. Banyak yang sudah mencoba mengikuti dengan tanpa ilmu malah ‘kukut’ gak jadi jualan karena gak laku.

Kan kasihan sudah keluar modal, beli bahan baku, packing, dan peralatan dapur juga.

Belajar dari pengalaman Juanda Rovelim sebagai Kuliner Preneur dan Andya Berna (Boss Digital) merilis sebuah produk panduan Strategi Digital Marketing – Langkah Demi Langkah Membuat Gost Kitchen”.

Dalam panduan ini langkah demi langkahnya dijelaskan bahkan rahasia menjadikan dapur menjadi sumber penghasilan untuk tambahan penghasilan di era krisis dibongkar.

Baca : Panduan Membuka Bisnis Ghost Kitchen

Karena strategi penjualan, optimalisasi produk, dan penggunaan tool yang tepat juga menjadi bagian dari materi di dalamnya.

Hal semacam ini yang membuat yakin penulis tidak semua orang memilikinya dan mampu menerapkanya secara bersamaan.

Perpaduan antara dua hal yang berbeda yaitu kuliner dengan digital marketing ini lah yang seharusnya saat ini dikuasai.

testimoni ghost kitchen

Banyak sekarang yang berhasil dengan metode ini dan berhasil mempertahankan bisnisnya di masa krisis seperti ini.

Mungkin inilah saatnya giliran Anda.

>> Pelajari Sekarang di sini <<

Share This Article

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
There are currently no comments.

PT. RATAKAN MEDIA KREASI

Perum Gentan Citra Indah Blok H-6 

RT. 03 RW. 14, Sukoharjo, JAWA TENGAH 57556 Indonesia

[email protected]