List building ??
Untuk Menghemat Biaya Promosi dan Meningkatkan Repeat Order. Begitu mendengar kata list building, biasanya yang terbersit pertama kali adalah mengumpulkan alamat email dan nama audience. Padahal tidak selalu, secara harfiahnya mengumpulkan database prospek atau pelanggan pun sudah termasuk list building. Entah itu berupa data alamat, nomor telepon atau mungkin PIN BB. Nah untuk kali ini yang saya maksudkan adalah PIN BB, yang sudah saya coba untuk bisnis toko online yang saya jalankan beberapa tahun belakangan.
Nah kenapa PIN BB? Tentu ada alasannya.. Kira kira seperti ini :
Bersumber dari data neilsen pada tahun 2014, Konsumen smartphone Indonesia masih memilih Blackberry Messenger (BBM) sebagai aplikasi untuk mengobrol/chatting. 79% konsumen menggunakan BBM untuk mengobrol, disusul dengan aplikasi WhatsApp (57%) dan LINE (30%).
Kenapa kita ajak mereka untuk invite, kan kadang Cuma tanya-tanya ngga serius order? Kenapa PIN BB ngga by request saja via SMS baru kita berikan..
Nah ini sebenarnya sebuah kesalahan, seharusnya biarkan saja mereka invite. Mereka yang datang ke toko online kita apalagi datang dari search engine kemungkinan besar memang sudah tertarik dengan yang kita jual. Kalau tidak order, bukan berarti selamanya tidak akan order. Bisa besok, bisa lusa.. Dengan adanya PIN BB, follow up akan lebih mudah selama mereka tidak men delcont. Minimal mereka akan sering lihat kita di recent update aplikasi BBM nya. Kalaupun akhirnya di delcont jangan kecil hati, berarti memang prospek tersebut belum tertarik atau bukan target market kita. Cari lagi…
Kalau sehari bisa mengumpulkan 10 kontak baru, sebulan sudah ada 300 orang
baru yang siap transaksi dengan kita. Begitu punya produk baru, kita tinggal broadcast dan 300 orang menerima pesan yang kita kirim. Prospek yang sebelumnya tidak tertarik, bisa jadi begitu ada produk baru jadi tertarik & order
Kira kira sampai disini paham ya, yang saya maksud..
Jadi dengan adanya list ini di harapkan customer yang sudah pernah datang tidak akan lepas begitu saja, bayangkan kalau tidak ada list berarti setiap hari harus mencari prospek dan customer baru yang seringkali belum teredukasi dengan produk yang kita jual. Padahal effort untuk mendatangkan customer baru sangat berat, apalagi persaingan semakin ketat karena kompetitor baru terus lahir
Jadi kalau sudah list building ngga perlu cape-cape lagi?
Ngga, bukan begitu.. Tetap harus mau cape, nanti juga ada PR baru untuk berkomunikasi lebih intens dengan mereka yang sudah ada di kontak kita supaya ada kedekatan emosional. Dengan adanya perasaan dekat, proses penjualan juga akan lebih mudah bahkan bukan tidak mungkin mereka akan dengan sukarela mereferensikan kita ke teman-temannya. Asik kan? Biar bagaimanapun, berjualan ke yang sudah kenal kita dengan mereka yang baru kenal.. Itu jauh lebih mudah
Intinya kedekatan emosional ya…
Yup, kita membangun kedekatan dengan mereka menjadi teman menjadi sahabat yang sebisa mungkin bisa membantu memecahkan masalah yang mereka hadapi lewat produk yang kita jual. Kedekatan emosional seperti inilah yang sukar di bajak oleh kompetitor, kalau di google ranking bisa mudah di geser, di fanspage likers anda bisa di ambil, tapi tidak dengan kedekatan emosional. Kalau kompetitor mau membajak mereka, itu artinya kompetitor harus pendekatan lebih ekstra daripada yang anda lakukan dan itu tidaklah mudah