Ketika Mengalami Kegagalan Dalam Bisnis, Apa Yang Harus Dilakukan?

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
business-257874_1280

Angka kegagalan pada bisnis startup cukup tinggi, terutama bagi orang yang baru pertama kali berbisnis. Sekitar 50 persen dari semua bisnis mengalami kegagalan dalam 4 tahun pertama dan banyak pemilik bisnis ini  baru memulainya. Mereka punya pengalaman usaha, bisnis, atau manajemen yang masih terbatas.

Meski ketika Anda memulai sebuah bisnis  dengan ide yang brilian, punya team yang solid untuk menerapkan ide menjadi kenyataan, dan membuat perencanaan dengan sangat teliti, faktor luar yang ada di luar kontrol Anda serta kurangnya pengalaman bisa menyebabkan bisnis goyah.

Tapi pebisnis yang baik, tidak ditentukan oleh kegagalan ini, tapi pada bagaimana mengatasi kegagalan. Mengatasi situasi sulit baik secara eksternal maupun internal penting untuk menjadi pebisnis yang sukses.

Kegagalan merupakan sebuah hal yang mungkin terjadi pada semua bisnis. Yang jadi pertanyaannya adalah, apa yang Anda lakukan bila ini terjadi?

Menghadapi kegagalan

Bila bisnis pertama Anda mengalami kegagalan, Anda perlu ikuti langkah berikut, setidaknya untuk memulai pemulihan:

Analisa kegagalan

Photo credit: Google

Kemungkinan, akar penyebab dari kegagalan bisnis Anda bisa diidentifikasi. Luangkan waktu melihat riwayat bisnis Anda, meski bila riwayat ini cukup singkat, dan lihat apakah Anda mengetahui penyebab utama kegagalan, serta keputusan yang memicu ke penyebab itu. Semakin baik Anda memahami ini, semakin Anda bisa mencegah kegagalan ini terjadi lagi di masa mendatang.

Kesalahan

Photo credit: Google

Coba renungkan kesalahan yang Anda buat selama menjalani bisnis, termasuk kesalahan besar dan kecil. Tiap keputusan yang Anda buat ketika memimpin perusahaan jadi pelajaran penting untuk diingat.

Jangan membuat keputusan emosional

Photo credit: Google

Kadang orang membuat keputusan emosional setelah sesuatu yang buruk terjadi. Sering melakukan ini bisa berdampak negatif. Membuat keputusan yang rasional mencegah masalah semakin menjadi buruk.

Mengurus keuangan

Photo credit: Google

Selanjutnya, pastikan masalah keuangan sesuai aturan. Anda tidak lagi bisa mengandalkan bisnis sebagai sumber income utama, dan bila Anda punya sejumlah tabungan personal yang digunakan untuk bisnis ini, Anda juga akan kehilangan dana itu akibat kegagaln ini. Jangan terlalu khawatir meski bila Anda bangkrut, tapi Anda harus luangkan waktu menganalisa pengeluaran dan mencari tahu cara peroleh pendapatan baru bila Anda ingin sukses.

Kerja sama dengan pebisnis lain

Photo credit: Google

Perluas pergaulan Anda dengan para pebisnis, baik dengan menghadiri lebih banyak event, terhubung dengan pebisnis lain di media sosial, atau hanya memperkenalkan diri ke pemilik bisnis.

Bagikan pengalaman Anda dan tanyakan pengalaman mereka, Anda akan mendapat perspektif baru, dan selalu jaga komunikasi dengan mereka. Kemungkinan, Anda akan belajar cara baru untuk mengatasi masalah yang Anda hadapi sebagai pemilik bisnis, dan Anda akan mendapat dukungan di waktu yang sama.

Waktu untuk diri sendiri

Photo credit: Google

Menjalani bisnis sangat menyita waktu, dengan 25 persen pebisnis bekerja selama 60 jam atau lebih setiap minggunya. Kehilangan bisnis adalah hal sulit, tapi ini juga jadi kesempatan untuk meluangkan waktu melakukan apa yang Anda inginkan. Cobalah berlibur, bekerja di rumah, atau lakukan hobi yang akan mengurangi stres Anda, menjernihkan pikiran untuk memperoleh ide baru, dan mempersiapkan diri untuk perjalanan bisnis yang telah Anda rencanakan.

Mulai berpikir tentang rencana bisnis baru

Photo credit: Google

Akhirnya, luangkanwaktu untuk memikrkan tentang rencana bisnis baru. Mulai tuangkan ide bisnis Anda dan buat rencana bisnis yang menjanjikan.

Kontak

Photo credit: Google

Jangan mengasingkan diri dari orang yang telah bekerja sama dengan Anda sebagai pebisnis, kontak  ini akan berharga di bisnis Anda selanjutnya, baik mereka sebagai partner, pegawai atau kontak yang bisa Anda referensikan ke klien. Semakin besar networking Anda, semakin baik.

Otoritas

Photo credit: Google

Jangan malu, bicaralah tentang pengalaman Anda sebagai pebisnis. Meski bila bisnis Anda gagal, orang akan menghargai kepemimpinan dan pengalaman manajemen Anda.

Perencanaan untuk cash flow

Photo credit: Google

Setelah memprioritaskan apa saja yang dibayar, hitung uang yang Anda punya dan piutang yang bisa Anda terima. Lalu buat rencana cash flow yang mencantumkan siapa yang akan Anda bayar, kapan Anda akan membayar, dan berapa banyak.

Jangan menganggap kegagalan sebagai hal yang terlalu serius

Photo credit: Google

Keberhasilan sebuah bisnis tidak mudah diprediksi, dan kondisi tak terduga bisa terjadi kapan saja. Yang penting adalah beradaptasi. Semakin baik Anda bisa menerima perubahan, semakin mudah Anda bisa pulih dari kegagalan bisnis atau perubahan besar yang terjadi.

Dikelilingi oleh orang yang akan membantu bisnis Anda tumbuh kembali

Photo credit: Google

Cari mentor, atau ikuti seminar yang membuat Anda bisa terus belajar. Semakin Anda belajar, semakin banyak nilai yang Anda punya, yang menyebabkan Anda siap untuk mengambil kesempatan baru.

Awalnya sulit untuk menghadapi kegagalan tapi tidak berarti ini akhir dari dunia. Tetap mungkin untuk bangkit kembali, tapi butuh usaha sadar dan keputusan untuk bergerak maju. Belajar, beradaptasi, dan terus berusaha meraih mimpi Anda.

Kelilingi diri Anda dengan teman, keluarga, mentor yang bisa memberi support selama masa sulit untuk mencegah perasaan terisolasi.

Anda mungkin merasa sendirian, tapi ada orang di sekitar Anda membuat Anda merasa dicintai dan merasa penting di luar dunia kerja, dan ini bisa membuat semangat tetap tinggi. Orang-orang ini juga bisa memberi saran yang penting.

Evaluasi kembali situasi Anda

Photo credit: Google

Kegagalan adalah kesempatan bagus untuk mengevaluasi ulang  situasi Anda. Anda perlu bertanya ke diri sendiri kenapa Anda gagal, bagaimana perasaan Anda, dan apa yang Anda lakukan selanjutnya.

Bila perusahaan Anda secara drastis menurun, maka ini kesempatan bagus untuk mencari dan bertanya kenapa ini terjadi. Bila ini karena Anda tidak melakukan tugas yang dibutuhkan, Anda perlu bertanya berapa banyak Anda peduli tentang apa yang terjadi pada bisnis ini.  Tetaplah berusaha gigih menghadapi kegagalan, meski ini sulit.

Kegagalan bisa jadi tanda apa yang Anda lakukan tidak tepat untuk Anda. Bersikap jujur pada diri sendiri tentang hal ini bisa menyelamatkan energi dan kebahagiaan Anda. Lupakan berapa banyak waktu yang Anda berikan di awal bisnis dan mengevaluasi situasi untuk masa sekarang bisa membantu Anda memutuskan langkah selanjutnya yang tepat.

Ingat, sebagai pebisnis, Anda akan menghadapi banyak kegagalan. Bila Anda mencari kehidupan yang aman tanpa kondisi yang naik-turun, atau Anda sulit menghadapi kegagalan, maka mulai berbisnis mungkin bukan hal tepat untuk Anda. Atur ekspektasi Anda secara efektif dan kenali bagaimana Anda dalam menghadapi kegagalan dalam bisnis.

 

Share This Article

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
There are currently no comments.

PT. RATAKAN MEDIA KREASI

Perum Gentan Citra Indah Blok H-6 

RT. 03 RW. 14, Sukoharjo, JAWA TENGAH 57556 Indonesia

[email protected]