7 Masalah Umum Yang Terjadi Pada Rambut

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
girl-1246525_1280

Rambut bisa panjang bergelombang, pendek dan lurus, keriting dan sulit diatur, atau lembut dan bersinar. Rambut bisa punya panjang, gaya, warna dan tekstur berbeda. Hampir tiap orang dengan apapun jenis rambutnya pernah mengalami setidaknya satu masalah rambut.

Kali ini kita bahas masalah rambut yang paling sering terjadi, mulai dari rambut beruban hingga rambut berketombe.

Rambut beruban

Photo credit: Google

Beberapa orang menganggap rambut beruban membuat mereka tampil berbeda, bagi yang lain ini penanda kalau usia semakin tua. Apapun yang Anda rasakan, rambut beruban tak terelakkan dari usia.

Ilmuwan telah berusaha menginvestigasi penyebab rambut beruban, dan mereka yakin telah mengetahui penyebabnya. Warna rambut berasal dari pigmen yang disebut melanin, yang dihasilkan oleh sel melanosit di folikel rambut.

Penelitian telah menemukan kalau melanosit mengalami kerusakan setelah bertahun-tahun, yang akhirnya membuat mereka tidak bisa memproduksi melanin. Penelitian menyatakan kerusakan DNA dan kumpulan hidrogen peroksida di folikel bisa menyebabkan gangguan pada produksi melanin.

Tanpa melanin, rambut baru yang tumbuh tidak punya pigmen, yang membuatnya berwarna putih, abu, atau perak.

Beberapa orang punya rambut beruban ketika berusia muda, bahkan saat remaja. Kapan  uban muncul biasanya ditentukan oleh gen, jadi bila ibu atau ayah punya rambut uban di usia muda, Anda kemungkinan juga akan mengalaminya.

Bila Anda orang yang tidak suka rambut beruban terlihat, Anda bisa menutupinya dengan hair dye.

Rambut rontok

Photo credit: Google

Biasanya rambut melewati siklus pertumbuhan yang teratur. Selama fase anagen, yang berlangsung 2 hingga 6 tahun, rambut tumbuh. Selama fase telogen, yang berlangsung sekitar 3 bulan, rambut beristirahat. Pada akhir fase telogen, rambut rontok dan digantikan dengan rambut baru.

Rata-rata orang kehilangan sekitar 100 helai rambut setiap hari. Rambut rontok juga bisa punya penyebab lain, termasuk obat atau penyakit.

Ketika bertambah umur, pria biasanya kehilangan rambut pada bagian atas kepala, yang biasanya memberi bentuk seperti sepatu kuda. Kerontokan rambut seperti ini disebut male-pattern baldness. Disebabkan oleh gen dari kedua orangtua dan testosteron. Pada wanita, rambut rontoknya berbeda, yakni pada bagian atas kulit kepala, tapi rambut bagian depan tetap.

Ketahui Panduan Merawat Kesehatan Rambut paling tepat untuk Anda!

Penyebab rambut rontok

Sejumlah gangguan bisa menyebabkan rambut rontok. Orang yang punya masalah autoimun seperti alopecia areata mengalami kerontokan rambut kepala  serta di bagian tubuh lainnya. Kondisi kesehatan lain yang bisa menyebabkan rambut rontok berlebih antara lain:

  • Pengobatan seperti antidepresan, retinoid, pengencer darah, pil KB, serta penanganan hormonal lain, obat tekanan darah, kemoterapi, dan radiasi.
  • Infeksi berat
  • Pembedahan besar
  • Tiroid yang terlalu aktif atau sangat tidak aktif
  • Masalah hormonal lain
  • Stres parah
  • Penyakit autoimun seperti lupus
  • Infeksi jamur di kulit kepala
  • Kehamilan dan kelahiran
  • Peparan terhadap bahan kimia seperti thallium, boron, dan arsenik.

Perlakuan tertentu pada rambut seperti sering bleaching juga bisa memicu rambut rontok. Beberapa orang sering menarik rambut. Ini adalah gangguan psikologis yang disebut Trichotillomania.

Photo credit: Google

Ketika rambut rontok berkaitan dengan pengobatan, menghentikan obat bisanya mencegah rambut rontok lebih parah dan rambut akan kembali tumbuh. Rambut juga tumbuh kembali setelah penyakit sembuh, terapi radiasi, atau kemoterapi. Mengenakan wig atau topi bisa menyembunyikan rambut rontok hingga tumbuh kembali. Transplantasi rambut jadi solusi yang lebih permanen.

Kebotakan rambut pada pria dan wanita tidak akan membuat rambut tumbuh lagi dengan sendirinya, tapi ada obat yang bisa membantu memperlambat rambut rontok atau menumbuhkannya kembali. Misalnya, obat Finasteride bisa digunakan. Suntikan cortisone juga bisa membantu menumbuhkan rambut kembali ke kondisi tertentu.

Rambut rusak

Photo credit: Google

Penggunaan blow-dry, highlight, dan meluruskan atau mengkeritingkan rambut bisa merusak rambut, sehingga pecah, susah diatur, dan rapuh. Rambut bercabang dan rambut kering adalah dua penyebab dari berlebihan menata gaya rambut.

Rambut bercabang

Photo credit: Google

Rambut bercabang berarti ujung rambut terbagi menjadi beberapa bagian. Rambut bercabang terjadi ketika ujung rambut menjadi kering dan rapuh dan mulai terbelah.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sejumlah proses penataan rambut yang dijalani, bisa karena menyisir berlebihan, penggunaan panas pada rambut yang tidak tepat, sering mewarnai rambut dan sebagainya. Kurang conditioner pada rambut juga bisa meningkatkan risiko rambut bercabang.

Panas berlebihan bisa membuat rambut bercabang, yang terjadi ketika lapisan perlindungan paling luar rambut mengalami kerusakan. Beberapa penanganan untuk rambut bercabang antara lain:

  • Sikat halus atau sisir bergigi fleksibel, jangan berlebihan menyisir rambut
  • Hindari mengeringkan rambut dengan handuk. Bia mengeringkan dengan handuk, gosok perlahan
  • Gunakan conditioner.

Rambut kering

Photo credit: Google

Menggunakan shampo terlalu sering bisa menyebabkan rambut kering. Meski bagus bila Anda menjaga kebersihan rambut, tapi langkah yang  berlebihan jika melakukannya setiap hari atau dua kali sehari. Ini akan menghilangkan semua minyak alami pada rambut.

Shampo yang lembut akan menstimulasi kelenjar minyak. Anda aman jika mencuci rambut tiap 3 hari menggunakan shampo dengan pH antara 5 dan 6. Juga coba conditioner pelembab untuk mengatasi rambut kering.

Rambut butuh kelembaban dan sejumlah minyak untuk tetap terlihat sehat. Sejumlah hal bisa membuat rambut kering, termasuk:

  • Sering mencuci rambut
  • Menggunakan shampo berbahan keras
  • Blow-dry berlebihan atau menggunakan alat catok berlebihan
  • Paparan pada sinar matahari, angin, dan udara kering
  • Nutrisi yang buruk
  • Penggunaan obat tertentu.

Photo credit: Google

Untuk menjaga kelembaban rambut, coba tips berikut:

  • Jangan cuci rambut setiap hari kecuali untuk kondisi kulit kepala seperti ketombe  yang membutuhkan shampo setiap hari untuk mengontrolnya. Ketika mencuci rambut, gunakan shampo yang lembut yang didesain memberi kelembaban pada rambut kering juga gunakan conditioner setiap hari.
  • Batasi blow-dry dan penggunaan alat catok
  • Kenakan topi di cuca berangin dan dingin serta gunakan penutup rambut ketika berenang.

Rambut berminyak

Photo credit: Google

Kulit kepala mengandung minyak alami yang disebut sebum, yang membantu menjaga kulit berpelumas. Sebum dihasilkan oleh kelenjar sebaceous. Kadang kelenjar ini bekerja berlebihan dan memproduksi terlalu banyak minyak, dan memicu kulit kepala berminyak.

Rambut berminyak juga bisa terlihat kusam, dan tidak hidup serta bisa lebih sulit diatur. Untuk mengatasi rambut berminyak, coba gunakan shampo lembut yang khusus diformulasi mengontrol sebum.

Ketombe

Photo credit: Google

Ketombe, partikel serpihan yang ada di akar rambut, bisa disebabkan oleh pola makan yang buruk, infeksi, atau metabolisme yang lemah.

Setelah Anda mengetahui masalah medis dibalik ketombe yang Anda alami, penggunaan shampo dan conditioner anti ketombe bisa membantu. Dokter bisa merekomendasikan produk yang tepat untuk Anda.

Share This Article

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
There are currently no comments.

PT. RATAKAN MEDIA KREASI

Perum Gentan Citra Indah Blok H-6 

RT. 03 RW. 14, Sukoharjo, JAWA TENGAH 57556 Indonesia

[email protected]