Facebook Ads merupakan salah satu platform iklan yang tersedia saat ini. Sebanyak 92 persen marketer media sosial menggunakannya. Tapi apakah semua orang menggunakan platform ini dengan benar? Tidak juga.
Seperti semua aspek digital marketing, target untuk kesuksesan Facebook As selalu berubah. Tak ada marketer yang kebal dari melakukan kesalahan, terlebih di area yang baru dan dinamis ini.
Mari kita lihat kesalahan dalam Facebook Ads yang mungkin Anda lakukan dan bagaimana Anda bisa menghindarinya di masa mendatang.
1. Tidak Memahami Tujuan dari Iklan Anda
Menetapkan tujuan marketing menjadi langkah awal ketika menciptakan Facebook Ads. Dengan begitu banyak pilihan berbeda untuk dipilih, bagaimana Anda bisa yakin Anda memilih yang tepat?
Perhatikan tujuan akhir. Apa yang Anda ingin pengguna Facebook lakukan? mempelajari lagi tentang brand Anda, mengunjungi website, atau mengkonversi sebuah penawaran? Menentukan apa yang jadi tujuan akhir Anda pada iklan akan membantu Anda memilih tujuan iklan yang Anda butuhkan.
Baca Juga : Cara Menarik Audiens Agar Iklan Anda Dilihat Banyak Orang
Memilih tujuan yang salah tidak hanya membuat Anda salah memilih jalan di Ads Manager tapi juga menyebabkan Anda menghabiskan banyak uang untuk sesuatu yang tidak Anda inginkan.
2. Menargetkan Audiens yang Salah
Facebook Ad punya kemampuan penargetan yang baik di dunia digital karenanya dianggap kuat dan efektif, tapi banyak dari kita secara konsisten fokus pada audiens yang salah.
Bagaimana Anda bisa yakin telah menargetkan individu yang tepat?
Lakukan survey pelanggan. Cari tahu demografi dasar pelanggan saat ini, seperti usia, lokasi, gender, perilaku belanja, gaya hidup, fungsi kerja, dan sebagainya. Ini akan membantu Anda mendapat pandangan lebih baik tentang siapa pembeli Anda dan juga memfilter melalui Facebook Ads manager.
3. Menargetkan Audiens Terlalu Luas atau Terlalu Sempit
Ketika menciptakan iklan, pastikan untuk memperhatikan ukuran audiens untuk melihat apakah Anda menargetkan terlalu banyak atau terlalu sedikit orang. Untuk melakukan ini lihat jangkauan potensial Anda.
Bila iklan dibuat untuk menjangkau ratusan ribu atau jutaan orang, tanyakan pada diri sendiri apakah realistis bila mereka tertarik membeli apa yang Anda tawarkan langsung? Bila jawabanya tidak, persempit audiens dengan memilih demografi tambahan.
Baca Juga : Tips Membuat Video Promosi yang Membius Audiens, Cocok untuk Video Iklan Fb Ads
Sebaliknya, Anda juga jangan menurunkan audiens terlalu banyak sehingga jumlahnya terlalu kecil. Anda perlu bermain dengan penargetan untuk bisa sesuai dan tepat.
Untungnya, Facebook menyertakan informasi ketika Anda berada di zona aman dalam hal ukuran audiens.
4. Menyertakan Mereka yang Sudah Konversi
Kesalahan ini sering terjadi. Lihat penawaran yang ingin Anda promosikan di iklan dan lihat apakah Anda sudah mengeluarkan orang-orang yang sudah melakukan konversi. Cara paling mudah melakukan ini adalah menciptakan daftar mereka yang telah mengunjungi halaman ucapan terima kasih.
Gunakan pilihan Custom Audience untuk mengeluarkan orang-orang ini agar tidak melihat iklan Anda. Dengan begitu Anda tidak membuang uang atau membuat leads merasa kesal.
5. Menyepelekan Pentingnya Gambar
Gambar bertanggung jawab untuk 75 sampai 90 persen performa iklan. Waktunya untuk lebih memperhatikan visual yang Anda gunakan pada Facebook ads. Facebook menawarkan beberapa format iklan dan kebanyakan punya pilihan untuk menyertakan setidaknya satu gambar. Bila Anda memilih format iklan slideshow, Anda bisa sertakan beberapa gambar untuk membantu menarik perhatian pengguna dan meningkatkan kesempatan konversi.
Gambar dilihat dan diserap lebih dulu sebelum teks dibaca. Ini tidak mengherankan, karena gambar adalah cara bagus untuk menarik perhatian pembaca ketika mereka melihat news feed.
Baca Juga : Strategi Menumbuhkan Profit dengan Sistemasi Proses Bisnis
Tapi bagaimana Anda memilih gambar yang tepat?
Ingat untuk selalu memperhatikan tujuan dari iklan Anda. Gambar harus punya hubungan jelas dengan penawaran, produk, atau layanan yang Anda promosikan. Memilih foto acak yang tidak memberi nilai pada penawaran tidak akan membantu menyampaikan pesan Anda, meski menarik perhatian mata.
Gambar yang Anda pilih harus juga bersih dengan sedikit teks. Anda bisa gunakan layanan gratis seperti Canva, untuk menyesuaikan gambar iklan agar bisa lebih menarik.
6. Keliru Tentang Headline
Banyak orang berpikir headline adalah bagian paling mudah dari sebuah iklan. Anda cukup menyatakan apa yang Anda tawarkan, bukan? Ternyata salah.
Headline Anda harus menjelaskan keuntungan di balik produk atau layanan jadi orang lebih tertarik mempelajari apa yang Anda tawarkan.
Selain itu, jangan lupa, headline yang lebih pendek, lebih baik. Headline sepanjang 40 karakter atau lebih pendek, menerima engagement hampir 86 persen.
7. Nilai Proposisi yang Tidak Jelas
Nilai proposisi yang unik menentukan apakah orang akan membaca lebih banyak tentang produk Anda atau menekan tombol “back”.
Meski beberapa iklan Facebook kecil, masih punya nilai proposisi. Bila penawaran Anda tidak bisa dibaca atau dipahami dalam 5 detik, mereka tidak akan menggunakannya.
Baca Juga : Cara Mudah Membuat Video Storyboard Sebagai Senjata Promosi
Untuk memastikan iklan punya nilai proposisi, fokuslah membuat konten yang:
- Jelas dan mudah dipahami
- Komunikasikan hasil yang pengguna dapat dengan membeli produk atau layanan
- Hindari kata klise seperti “paling” dan jargon bisnis
- Jelaskan bagaimana produk atau layanan Anda berbeda atau lebih baik dari kompetitor lain.
8. Lupa Menggunakan Facebook Pixel
Facebook Ad pixels merupakan cara mengagumkan untuk mengukur hasil pada website. Dari data yang Anda kumpulkan Anda bisa belajar bagaimana audiens berinteraksi dengan Anda di luar platform Facebook untuk bisa lebih baik menyampaikan iklan dan terus menjual ke mereka.
Cukup ikuti petunjuk untuk menciptakan Pixel ketika mengatur iklan dan lalu tambahkan kode ke halaman situs dimana konversi terjadi. Pixel bisa digunakan untuk 3 fungsi utama:
- Membangun audiens custom dari website agar Anda bisa memasarkan kembali ke mereka
- Mengoptimasi iklan untuk konversi
- Melacak konversi di website atau halaman event dan menyertakannya ke iklan.
Bila Anda belum menggunakan Facebook pixel, mulailah sekarang. Anda bisa kehilangan kesempatan menargetkan iklan ke orang yang telah ada di website Anda atau sudah mengunjungi landing page penawaran tapi tidak melakukan konversi.
Pengguna ini sudah familiar dengan brand Anda, dan iklan yang menargetkan mereka akan meningkatkan kesempatan konversi.
9. Tidak Menambahkan Caption Pada Iklan Video
Apa Anda perhatikan bagaimana video mulai auto play, tanpa suara, ketika Anda pause atau menggulung di Facebook feed? Ini karena 80 persen orang bereaksi negatif baik pada platform atau pengiklan ketika video secara otomatis diputar dengan suara.
Facebook mendapati 41 persen video tidak punya arti tanpa suara dan membuat Anda sia-sia menciptakannya. Anda perlu desain iklan dengan sound off dan membuat caption. Tipografi dan caption pada iklan video meningkatkan waktu tonton rata-rata 12 persen.
10. Mengirim Iklan Ketika Tidak Ada yang Online
Apakah penawaran Anda masuk akal untuk disodorkan ke audiens target di sepanjang waktu, termasuk malam hari dan akhir pekan? Bila tidak, sesuaikan waktu penayangan iklan Anda.
Baca Juga : Tips Melejitkan Omset Bisnis Menggunakan WA Marketing
Masuk ke Audience Insights dan lihat kapan kebanyakan pengguna sedang online. Lalu pilih “Run ads on a schedule” pada bagian Ad Scheduling. Anda bisa pilih hari dan waktu spesifik untuk mengirim ikla. Jadi Anda tidak buang uang percuma untuk waktu yang traffic-nya rendah.
Langkah ini sangat penting untuk mengantarkan iklan ke orang dan waktu yang tepat. Tak perlu menayangkan iklan di saat tidak ada orang yang melihat.
https://www.putrahologram.com/
Saya pernah menggunakan facebook ads dan boncos padahal iklan nilainya sudah kecil dan sudah melakukan split testing antara iklan a dan iklan b tapi tidak terjadi penjualan. Saya tidak tahu apa yang salah
Heru P
Bisa jadi produknya tidak diminati audien saat itu. Dan memang tidak semua bisa laris dijual dengan metode facebook ads.