Teknik Brainstorming Yang Perlu Anda Tahu Untuk Menghasilkan Ide Bisnis Brilian

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
thought-2123970_1280

Ketika Anda mencoba mencari ide bisnis rumahan yang bagus, atau Anda mencari ide baru untuk meningkatkan income di bisnis yang sudah ada, brainstorming jadi cara tepat untuk menghasilkan ide. Di dunia bisnis, brainstorming sering dilakukan dalam kelompok, tapi meski sendirian, Anda bisa gunakan teknik brainstorming untuk mendapatkan ide.

Brainstorming tidak hanya bisa membantu menghasilkan ide yang mungkin belum pernah terpikir sebelumnya, teknik brainstorming juga membantu Anda memahami kesulitan yang dihadapi bisnis Anda, dan dimana Anda perlu fokuskan waktu.

Teknik dalam brainstorming

Photo credit: Google

Berikut ini beberapa teknik brainstorming yang bisa Anda lakukan sendiri yang dapat membantu Anda memperluas kemungkinan memperoleh ide dan strategi baru untuk bisnis Anda. Anda bisa gunakan satu, beberapa, atau semua teknik ini untuk mendapatkan ide bisnis. Di samping itu, Anda juga perlu perhatikan aturan untuk memaksimalkan keberhasilan teknik brainstorming.

Mulai dengan mengajukan pertanyaan

Photo credit: Google

Sebuah cara mudah untuk menghasilkan ide baru adalah dengan menjawab pertanyaan. Bila Anda mencari bisnis rumahan untuk dimulai, pertanyaan yang perlu ditanyakan adalah “Bisnis apa yang akan membantu Anda memenuhi tujuan Anda?”

Misalnya, bila Anda ingin keliling dunia, pertanyaan Anda seharusnya, “Bisnis apa yang cukup fleksibel agar saya bisa jalan-jalan keliling dunia?” Bila Anda kesulitan mendapatkan klien atau pelanggan, ajukan pertanyaan, “Apa yang paling diinginkan oleh klien atau pelanggan saya?”

Gunakan mind map

Photo credit: Google

Mind map telah digunakan banyak orang dan populer di abad 20-an. Mind mapping ideal untuk orang yang merespon tool visual. Ada program mind map untuk aplikasi komputer dan perangkat digital, tapi yang Anda butuhkan hanyalah kertas dan pensil. Anda bisa gunakan pensil warna, seperti yang dilakukan Tony Buzan ketika ia pertama kali memperkenalkan konsep ini.

Berikut ini langkah dalam mind mapping:

  • Mulai dengan kata, pertanyaan, atau gambar di tengah halaman
  • Tarik garis dari tengah ke luar, dan tambahkan kata, pertanyaan, atau konsep yang berhubungan. Anda bisa punya ide sebanyak mungkin.
  • Dari konsep tingkat kedua, tarik garis dan tambahkan kata yang berhubungan dengan sub topik
  • Terus tarik garis dengan kata kunci berhubungan selama ada ide yang muncul.

Misalnya, Anda mencoba untuk mencari ide tentang marketing. Anda bisa gunakan “marketing” sebagai topik utama. Lalu Anda bisa sertakan, “membangun komunitas, PR, iklan.” Dari “membangun komunitas,” Anda mungkin punya ide tentang Facebook, lalu muncul ide “Facebook live mingguan.” Dan dari “PR,” Anda punya ide “membuat rencana PR bulanan.”

World map

Photo credit: Google

Mirip dengan mind map, word map adalah cara visual untuk brainstorming. World map dimulai dengan menulis semua kata yang berhubungan dengan tujuan bisnis Anda. Misalnya, bila Anda ingin mulai bisnis “taman organik,” Anda bisa tulis “organik” dan “taman.” Untuk tiap kata, tulis kata yang berhubungan yang muncul di pikiran Anda. Misalnya, Anda bisa dapat ide “aman,” “bersih,” dan “sayuran.”

Gunakan analisa SWOT

Photo credit: Google

Bila Anda telah membuat rencana bisnis, kemungkinan Anda telah menerapkan analisa SWOT. Tapi, SWOT tidak hanya berguna dalam rencana bisnis. SWOT bisa juga jadi cara brainstorming yang tepat.

Buat 4 bagian dengan menarik garis vertikal dari atas ke bawah di tengah kertas, lalu garis horizontal di tengah. Di kotak kiri atas letakkan “Strengths,” dan di kanan atas untuk bagian “Weakness”(kelemahan). Di kotak kiri bawah tulis “Opportunity” (kesempatan), dan di kanan bawah “Threat.” Pada tiap kotak, tulis kata, ide, dan konsep yang berhubungan yang muncul di pikiran Anda.

Misalnya, Anda berpikir untuk mulai membangun blog. Di bawah strength, Anda bisa buat daftar aspek positif dari blogging sebagai ide bisnis, serta kekuatan personal Anda, misalnya, biayanya murah, saya ahli di topik ini, dan sebagainya. Lakukan hal yang sama pada weakness seperti “saya tidak paham teknologi,” “bisa butuh waktu untuk menghasilkan income bagus dari blog,” dan sebagainya. Di bawah opportunity, Anda bisa letakkan, ada banyak cara untuk menghasilkan income dari blog, dan di bawah threats Anda bisa tulis, “banyak kompetisi yang ketat.”

Bayangkan Anda di posisi klien atau pelanggan

Sebuah kesalahan besar ketika menganalisa dan membuat keputusan hanya dari perspektif pemilik bisnis. Cara yang tepat dan sesuai adalah dengan memposisikan berada di posisi mereka. Melakukan survey ke klien bisa membantu mendapat ide untuk membuat pengalaman mereka lebih baik lagi.

Dapatkan Sales Letter Anatomi, yang berisi 12 modul video step-by-step bagaimana merancang dan membuat sebuah sales letter tingkat dewa plus brainstorming cheat sheet yang akan membuka mindset Anda betapa mudah dan cepatnya untuk menyusun sebuah sales letter.

Tanyakan siapa, apa, kenapa, kapan, dimana, dan bagaimana

Photo credit: Google

Dalam brainstorming Anda mencari jawaban untuk pertanyaan, tapi kadang Anda tidak yakin apa yang perlu ditanyakan. Kembali ke pertanyaan dasar siapa, apa, kenapa, kapan, dimana, dan bagaimana bisa membantu mendapat ide untuk meningkatkan bisnis. Anda cukup buat daftar pertanyaan ini, tapi bila Anda individu visual, Anda bisa buat sketsa mirip dengan mind map, yang disebut starburst.

Ketika melakukan starbursting, Anda bisa letakkan ide utama di tengah, dan lalu tarik garis ke luar dengan pertanyaan dasar who, what, why, when, where, dan how pada tiap point.

Gunakan pertanyaan ini untuk menghasilkan lebih banyak pertanyaan berkaitan dengan ide utama Anda. Misalnya, Anda ingin menghasilkan uang dari afiliate marketing. Anda bisa letakkan afiliate marketing di tengah, lalu bagian “how” berisi pertanyaan “Bagaimana mempromosikan produk afiliate? Pada “who,” Anda tulis, siapa orang ideal yang membeli produk afiliasi saya?” Jangan hanya tulis satu pertanyaan untuk masing-masing point. Tulis sebanyak mungkin yang muncul di pikiran Anda.

Anda bisa peroleh jawaban yang memicu ide dan membantu fokus pada apa yang perlu dilakukan pada bisnis Anda.

Aturan dalam brainstorming

Photo credit: Google

Tujuan dari brainstorming adalah menghasilkan banyak ide yang bisa membantu Anda memutuskan mana yang terbaik sebagai tujuan Anda. Sayangnya, otak punya kecenderungan untuk memfilter dan menilai ide. Kemungkinan Anda tidak menulis beberapa ide yang Anda rasa tidak bisa diterapkan. Tapi Anda tidak boleh lakukan itu.

Berikut ini aturan yang Anda perlu ikuti untuk punya sesi brainstrorming yang produktif:

Tidak boleh ada penilaian

Photo credit: Google

Tulis semua ide meski terkesan gila atau tidak mungkin. Apakah dengan masuk di acara TV nasional di pagi hari akan meningkatkan kredibilitas Anda? Tulis bila ini muncul di ide Anda. Semua ide harus disertakan karena bisa mendorong munculnya ide lain yang mungkin tidak terlalu sulit diwujudkan.

Lagi pula, mungkin terkesan berlebihan untuk masuk acara TV nasional, tapi ide ini bisa mendorong ide untuk muncul di sebuah acara di stasiun radio nasional.

Tidak ada evaluasi

Photo credit: Google

Brainstorming adalah ide yang muncul di pikiran. Apapun idenya, tulis. Brainstorming bukan waktu untuk memutuskan apakah ide itu bagus atau bagaimana bisa diterapkan. Nanti akan ada waktunya untuk evaluasi ide.

Share This Article

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
There are currently no comments.

PT. RATAKAN MEDIA KREASI

Perum Gentan Citra Indah Blok H-6 

RT. 03 RW. 14, Sukoharjo, JAWA TENGAH 57556 Indonesia

[email protected]