Tips Email Marketing Untuk Bisnis Berskala Kecil

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
note-34686_1280

Email marketing adalah cara tepat untuk menjangkau pelanggan tanpa menghabiskan banyak uang. Tapi ini juga jadi tanggung jawab besar, orang tidak memberi alamat email ke sembarang pihak.

Anda sedang berpikir tentang memulai newsletter perusahaan? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

Buat mudah untuk subscribe

Photo credit: Google

Terbitkan formulir untuk sign up di homepage, blog, halaman Facebook, dan dimanapun pelanggan Anda aktif. Anda bisa mengumpulkan nama dan tanggal lahir (untuk penawaran atau hadiah spesial) atau mengundang pembaca untuk bergabung di grup, tapi jangan lakukan ini berlebihan. Formulir subscribe yang  terlalu panjang bisa membuat orang enggan.

Beritahukan subscriber apa yang bisa diperoleh

Photo credit: Google

Apakah Anda akan mengirim update perusahaan, penjualan ecommerce, penawaran harian, atau tips mingguan, penting untuk memberitahu pembaca apa yang bisa diharapkan dan seberapa sering. Beri mereka informasi yang cukup pada formulir sign up, jadi mereka bisa tentukan apakah mereka akan ada di daftar atau tidak.

Kirim email sambutan

Photo credit: Google

Jadi langkah tepat ketika Anda mengingatkan orang kenapa mereka ada di daftar Anda dan yakinkan mereka ada produk bagus yang Anda punya. Anda bahkan bisa kirim penawaran spesial atau konten eksklusif ke subscriber baru, untuk mendapat loyalitas mereka.

Desain newsletter agar sesuai dengan brand Anda

Photo credit: Google

Kampanye email Anda harus cocok dengan tampilan brand. Bila Anda menggunakan template, Anda perlu sesuaikan  agar bisa menyertakan warna dan logo perusahaan pada bagian header. Bila email Anda konsisten dengan semua konten perusahaan, pembaca akan merasa lebih familiar sejak awal.

Buat mudah di-scan

Photo credit: Google

Subscriber Anda adalah orang sibuk yang punya banyak email, jadi asumsikan mereka tidak punya banyak waktu untuk mengecek email.  Daripada menggunakan bentuk panjang, pecah konten menjadi paragraf yang pendek. Sertakah sub-judul dan gambar untuk memandu pembaca ke email Anda dan buat mudah di-scan.

Lalu tambahkan teaser pada bagian atas newsletter untuk memberitahu apa yang ada di toko Anda. Bila Anda mengirim artikel panjang, masukkan link “baca lebih lengkap” agar orang bisa membaca sisanya ketika waktunya tepat. Bagian subjek harus jelas dan mudah dipahami juga. Anda bahkan perlu mengetes judul mana yang paling berhasil.

Miliki One Profit System, yang mengungkap bagaimana melakukan email marketing yang benar dari awal.

Kirimkan konten yang diinginkan subscriber

Photo credit: Google

Layanan email newsletter menawarkan fitur seperti segmentasi dan pengelompokkan untuk membantu Anda membuat konten yang relevan dengan orang yang membacanya. Bila Anda mengirim email berbeda untuk kelompok berbeda, maka Anda bisa meminta orang mencentang kotak untuk bergabung kelompok tertentu pada formulir sign up.

Segmentasi ini membuat Anda bisa menargetkan subscriber tertentu di daftar. Bila di toko Anda sedang ada sale, maka Anda bisa mengirim kabar ini hanya ke orang yang dekat zona tertentu, karena subscriber yang tinggal di area lain tidak perlu tahu tentang ini. Anda juga bisa membuat segmentasi berdasarkan aktivitas, email klien, data ecommerce, dan banyak lagi.

Mengirim konten yang relevan akan membuat pembaca tertarik, dan pembaca yang tertarik menunggu newsletter Anda dan membagikannya ke teman.

Buat kalender tentang publikasi

Photo credit: Google

Newsletter teratur adalah sebuah komitmen. Bila beberapa bulan Anda tidak mengirimkan email, maka subscriber akan lupa tentang Anda, dan mereka lebih mungkin menghapus email selanjutnya atau yang lebih buruk, menandakannya sebagai spam. Sediakan waktu untuk membuat perencanaan, menulis, mendesain, dan mengirim newsletter secara teratur.

Mengedit email newsletter

Photo credit: Google

Bahkan editor membutuhkan editor. Luangkan waktu untuk proses editing dan revisi. Setelah Anda mengirim email, maka akan langsung masuk ke inbox, dan Anda tidak lagi bisa mengubahnya. Newsletter mengandung konten bermanfaat, dan newsletter dengan banyak kesalahan menandakan perusahaan yang mengirimnya tidak bagus. Tata bahasa dan gaya tulisan di email sama pentingnya seperti pada website dan blog.

Uji coba

Photo credit: Google

Email klien berbeda dan perangkat mobile berbeda bisa menampilkan email secara berbeda. Kirim email uji coba ke teman, atau gunakan program uji coba untuk memastikan email Anda terlihat bagus pada layar besar maupun kecil.

Hindari mengirim gambar besar. Dengan uji coba Anda bisa tahu kesalahan desain sebelum terlambat, dan program uji coba bisa memprediksi apakah sebuah kampanye akan dianggap spam.

Perangkat mobile

Photo credit: Google

Bila kampanye Anda tidak muncul di perangkat mobile, maka ini tidak akan berhasil dengan baik. Semua yang Anda kirim harus mobile friendly. Berdasarkan sebuah data, sebanyak 63 persen orang Amerika dan 41 persen orang Eropa akan menutup atau menghapus email yang tidak bisa dibuka di perangkat mobile.

Mudah dibagikan

Photo credit: Google

Kirim konten yang orang ingin bagikan, dan buat mudah untuk mereka melakukannya. Tentu, subscriber bisa forward email Anda ke teman, tapi ini berlebihan bila Anda memintanya.

Sertakan link publik ke versi web di kampanye Anda agar orang bisa membacanya di luar program email, dan tambahkan link Twitter dan Facebook di newsletter Anda, agar pembaca bisa membagikan konten. Ketika mereka mulai membagikan dan juga berlangganan, Anda tahu kalau teknik ini berhasil.

Perhatikan statistik Anda

Photo credit: Google

Kebanyakan layanan email newsletter menawarkan laporan gratis yang mengandung informasi bermanfaat. Pelajari bagaimana membaca dan memahami laporan Anda, jadi Anda bisa gunakan ini untuk meningkatkan kampanye perusahaan.

Perhatikan tingkat klik Anda, dan identifikasi pola yang membuat angka ini naik atau turun. Bila kampanye Anda menyebabkan angka tinggi untuk non-subscriber, maka waktunya untuk mencoba yang berbeda.

Baca artikel lainnya tentang menggunakan Twitter untuk bisnis.

Bersikap ramah

Anda bebas menggunakan format casual pada newsletter email. Karena kebanyakan email langsung tertuju ke satu orang, orang berharap berinteraksi dengan manusia di inbox mereka. Subscriber mungkin sudah berharap ada interaksi informal ketika mengecek email, jadi yang  terlalu formal mungkin tidak akan berhasil.

Hanya kirim email ketika ada yang  ingin disampaikan

Photo credit: Google

Ini sudah jelas, tapi banyak perusahaan memulai email newsletter dengan tanpa rencana dan tidak tahu yang akan disampaikan. Email adalah cara untuk menerbitkan konten, konten sendiri harus jadi yang prioritas.

Sebelum memulai newsletter, pastikan ini akan membantu mencapai target bisnis Anda. Jika tidak, hanya akan buang waktu subscriber dan juga waktu Anda. Tanyakan ke diri sendiri, apa tujuan dari komunikasi ini? Apa yang  ingin Anda sampaikan? Bagaimana mengukur keberhasilannya? Kirimkan newsletter yang bermanfaat dna fokus pada misi perusahaan Anda.

Share This Article

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
There are currently no comments.

PT. RATAKAN MEDIA KREASI

Perum Gentan Citra Indah Blok H-6 

RT. 03 RW. 14, Sukoharjo, JAWA TENGAH 57556 Indonesia

[email protected]