Tips Sukses Mengurus Keluarga dan Pekerjaan

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
family-1237701_1280

Menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan merupakan hal yang sulit bagi hampir tiap orang. Tapi Ada beberapa strategi yang bisa membantu Anda:

Tetapkan prioritas

Photo credit: Google

Dengan begitu banyak hal yang harus dikerjakan, sulit untuk memprioritaskan semuanya. Anda mungkin menjalani beberapa peran dalam hidup. Anda ingin sukses dalam pekerjaan, menikmati hidup dengan pasangan, dan menjadi orangtua yang perhatian.

Anda punya keinginan untuk melanjutkan sekolah, mengatur rumah, berkontribusi pada masyarakat, tetap bugar, serta menabung untuk pensiun dini.

Di sisi lain, ada tanggung jawab tambahan di pundak Anda, seperti merawat orangtua yang sudah renta atau mengurus anggota keluarga yang sakit. Semua ini memakan waktu dan energi dan kadang bisa berubah menjadi konflik.

Anda perlu pikirkan mana yang jadi prioritas. Misalnya, bila menjadi orangtua yang  perhatian ke anak adalah prioritas penting untuk Anda, sisihkan waktu tiap malam untuk bermain bersama anak ketika Anda harus kerja lembur agar bisa membeli rumah yang layak.

Perencanaan dan persiapan

Photo credit: Google

Dengan mempersiapkan semua hal untuk hari Senin, Anda bisa mengurangi stres di pekan itu. Di hari Minggu, buat rencana aktivitas selama minggu itu. Bila memungkinkan, siapkan masakan dan simpan di freezer  agar Anda hanya perlu menghangatkannya saat aktivitas sangat sibuk.

Anda juga bisa meminta bantuan anak yang lebih besar. Sebelum pergi ke supermarket, buat daftar menu selama satu minggu dan daftar bahan makanan yang perlu disiapkan. Setelah lelah bekerja, Anda bisa bertambah  stres bila masih harus berpikir tentang menu untuk makan malam. Bila Anda pulang ke rumah untuk makan siang, lakukan persiapan agar Anda tidak buang waktu dengan membuat makanan.

Jam kerja fleksibel atau bekerja part time bila memungkinkan

Photo credit: Google

Fleksibilitas dalam pekerjaan bisa sangat mengurangi stres dalam rumah tangga. Bila memungkinkan, pilih pekerjaan part time saja. Mungkin ini berarti kebebasan finansial yang berkurang, tapi bisa memberi kualitas hidup yang lebih baik untuk Anda.

Lagi pula, Anda harus punya prioritas. Bila memungkinkan, negosiasi dengan atasan untuk jam kerja yang fleksibel yang lebih kondusif untuk kehidupan keluarga Anda.

Mencari bantuan

Photo credit: Google

Di dunia kerja dan di rumah, Anda perlu punya dukungan. Bila Anda tidak punya keluarga yang tinggal di kota yang sama, cari bantuan dari rekan kerja, teman, atau tetangga. Mungkin anak-anak bisa menghubungi rekan kerja Anda ketika mereka punya sesuatu yang perlu ditanyakan dan Anda sedang mengikuti rapat yang tidak bisa diganggu.

Berbagi cerita dengan keluarga lain

 

Photo credit: Google

Ceritakan masalah Anda ke tetangga atau teman yang menghadapi hal serupa. Anda tidak hanya bisa saling mendukung tapi juga bisa berbagi ide tentang bagaimana mengatur jadwal yang sibuk. Anda bisa berbagi tanggung jawab dengan orangtua lain seperti bergiliran mengantar anak ke sekolah, mengantar anak ke aktivitas luar, bergantian mengasuh anak yang masih kecil, dan sebagainya.

Batasi tanggung jawab setelah jam kantor atau setelah jam sekolah

Photo credit: Google

Misalnya, meski orangtua punya niat bagus dan ingin anak punya skill olahraga, ini berarti mereka harus mengantar dan menjemput anak untuk kegiatan setelah jam sekolah ini. Dan ini membuat jadwal jadi sangat sibuk baik untuk anak dan Anda sendiri.

Batasi jumlah aktivitas luar yang diikuti anak, cukup satu saja. Lebih baik lakukan aktivitas bersama sebagai keluarga, seperti bersepeda. Batasi juga aktivitas setelah jam kerja Anda. Anda tidak perlu bergabung di komunitas kantor atau melatih team sepak bola anak.

Memang bagus bisa berkontribusi pada lingkungan, tapi Anda tidak bisa lakukan semuanya di situasi seperti ini. Lakukan hal yang bisa Anda lakukan saat ini dan pilih yang bisa dilakukan nanti. Belajarlah mengatakan “tidak” dan jangan merasa bersalah.

Kurangi aktivitas yang membuang waktu

Photo credit: Google

Kita sering membuang waktu dengan menonton televisi, surfing internet, main video games, dan sebagainya. Coba hilangkan gangguan yang  tidak memberi pengaruh baik dalam hidup Anda.

Atur waktu untuk aktivitas seperti surfing internet, menonton TV, dan bermain video games. Pilih mana yang akan Anda lakukan dan selama berapa lama. Misalnya, bila Anda punya acara TV favorit pada Kamis malam selama satu jam, luangkan waktu untuk menontonnya tapi lakukan hal lain lebih dulu, daripada lebih banyak menonton TV karena menunggu acara tersebut mengudara.

Jadikan kegiatan menonton TV sebagai aktivitas untuk saling mendekatkan diri sebagai keluarga, bukan untuk menghabiskan waktu.

Membuat rutinitas untuk keluarga

Photo credit: Google

Jadwalkan waktu untuk memastikan quality time untuk keluarga. Siapkan makanan khusus ketika Anda duduk bersama dan berbagi cerita tentang hari itu.

Luangkan waktu untuk diri sendiri

Photo credit: Google

Punya waktu untuk diri sendiri harus jadi prioritas. Ini sesuatu yang harus Anda lakukan betapapun Anda merasa sangat lelah. Keluarlah dari rumah dan ikuti kelas kebugaran, lagi pula Anda jadi punya rasa humor lebih baik dan lebih bahagia bila melakukan sesuatu untuk diri sendiri.

Tonton acara favorit Anda. Setelah anak-anak tidur, siapkan cemilan dan duduk menonton acara tersebut. Keluarlah dari kantor di jam makan siang, jalan-jalan dan nikmati suasananya. Bila Anda bisa merawat diri, Anda bisa lebih baik mengurus orang yang Anda cintai dan mengatasi stres akibat jadwal yang sibuk.

Multiple Income (Bisnis untuk Bunda). Melalui ebook ini, semoga Bunda dapat melihat peluang dari berbagai sudut pandang, ada berbagai macam ide yang bisa Anda gunakan.

Waktu untuk pasangan Anda

Photo credit: Google

Kesibukan dengan pekerjaan dan mengurus keluarga, bisa membuat Anda dan pasangan sedikit berjarak. Interaksi dengan anak penting, begitu juga interaksi dengan pasangan. Anda dan pasangan harus saling meluangkan waktu. Di Jumat malam, misalnya, titipkan anak agar Anda bisa berdua, meski hanya selama satu jam, untuk  bisa bercengkrama.

Ceritakan tentang pekerjaan Anda ke anak

Photo credit: Google

Melalui kata dan tindakan, anak tahu kalau mereka adalah prioritas dalam hidup Anda, tapi juga perlu untuk memberitahu mereka kalau pekerjaan Anda juga penting. Bicara pada anak tentang apa yang Anda lakukan dalam pekerjaan dan ajak mereka melihat dimana Anda bekerja. Anak bisa lebih responsif ke tuntutan pekerjaan Anda bila Anda memberitahukannya ke anak.

Jangan lupa bersenang-senang

Photo credit: Google

Ingat, pekerjaan hanya salah satu bagian dari diri Anda. Tetap penting untuk menikmati hidup dan punya waktu untuk bersenang-senang. Cari kesempatan untuk bisa menikmati hidup baik di rumah maupun di tempat kerja. Jangan lupa tertawa.

Hadir di momen penting

Photo credit: Google

Akan ada momen spesial dalam hidup anak yang terjadi sebelum Anda pulang kantor, seperti pertandingan sepak bola, pentas seni sekolah, lomba pidato, dan sebagainya. Kebanyakan atasan dan klien juga punya keluarga dan memahami kondisi ini.

Bicaralah pada atasan, jelaskan kalau Anda perlu hadir di acara anak, buat perencanaan agar pekerjaan tetap bisa selesai. Mungkin Anda dan kolega bisa saling membantu di momen penting keluarga seperti ini.

Share This Article

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
Linkedin
Share on email
Email
There are currently no comments.

PT. RATAKAN MEDIA KREASI

Perum Gentan Citra Indah Blok H-6 

RT. 03 RW. 14, Sukoharjo, JAWA TENGAH 57556 Indonesia

[email protected]